Kista Juga Bisa Serang Organ Ginjal Lho!
Kista ginjal sederhana biasanya tidak memunculkan tanda atau gejala, dan
tidak memerlukan pengobatan. Oleh karena itu, kista ginjal sederhana
umumnya terdeteksi saat dilakukan tes pencitraan untuk kondisi medis
lainnya. Pada umumnya hanya ada satu kista yang muncul di dalam ginjal.
Penyebab kista ginjal sederhana hingga kini masih belum bisa dipastikan.
Selain kista ginjal sederhana, terdapat juga penyakit ginjal polikistik.
Ini adalah kondisi adanya beberapa kista yang muncul di ginjal. Kista
jenis ini juga tidak menimbulkan kanker atau bersifat jinak. Penyakit
ginjal polikistik biasanya merupakan penyakit keturunan.
Gejala Kista Ginjal
Kista ginjal sederhana biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala
tertentu. Gejala akan muncul ketika kista tumbuh cukup besar, yaitu:
- Terjadinya infeksi yang menimbulkan demam, menggigil, atau gejala infeksi lainnya.
- Rasa sakit atau nyeri yang muncul pada punggung, bagian samping
(antara tulang rusuk dan pinggul), atau perut bagian atas jika kista
mengalami pembengkakan dan menekan organ lainnya.
- Sering buang air kecil.
- Darah dalam urine atau urine berwarna gelap.
- Fungsi ginjal yang menurun, meski ini jarang sekali terjadi.
Berikut ini adalah gejala yang terjadi pada penyakit ginjal polikistik.
- Sakit pada salah satu atau kedua ginjal karena terjadinya pembengkakan.
- Terdeteksinya protein dalam urine.
- Darah dalam urine, kondisi ini bisa muncul dan menghilang karena salah satu atau beberapa kista mengalami pendarahan.
- Batu ginjal yang bisa menimbulkan rasa sakit parah saat terdapat
batu menghalangi ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung
kemih). Jika batu berukuran kecil maka tidak akan menimbulkan gejala
sama sekali.
- Hipertensi.
- Infeksi ginjal yang muncul kembali.
- Muncul rasa sakit dan/atau pembengkakan pada bagian perut.
Penyebab Kista Ginjal
Penyebab kista ginjal sederhana masih belum dipahami sepenuhnya. Ketika
dinding lapisan ginjal mulai melemah dan terbentuk kantong, kantong
tersebut akan terisi cairan hingga terlepas dan menjadi kista. Ini
adalah salah satu teori yang diduga menjelaskan munculnya kista ginjal.
Penyakit ginjal polikistik sendiri merupakan penyakit keturunan.
Penyebabnya terdapat satu atau beberapa gen yang cacat di dalam tubuh,
sehingga memunculkan kista di dalam ginjal.
Terdapat faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kista
ginjal. Faktor usia dan jenis kelamin termasuk diantaranya. Orang yang
berusia di atas 50 tahun mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk
mengalami kista ginjal sederhana.
Diagnosis Kista Ginjal
Berikut ini adalah tes yang dilakukan untuk membantu mendiagnosis kista ginjal:
- Tes Pencitraan Diagnosis terhadap kista ginjal biasanya
terjadi secara kebetulan melalui tes pencitraan untuk memeriksa kondisi
medis lainnya karena biasanya kista ginjal tidak memunculkan tanda atau
gejala apa pun. Tes pencitraan yang bisa mendeteksi adanya kista ginjal
adalah ultrasound, CT scan, dan MRI. Dengan tes pencitraan, dokter bisa
menentukan apakah ada kista atau tumor pada ginjal.
- Tes Darah Sampel darah akan diambil untuk dilakukan pengujian
di laboratorium guna mengetahui apakah kista ginjal yang muncul
memengaruhi fungsi ginjal secara umum.
- Tes Urine Sampel urine akan diambil untuk dilakukan pengujian, apakah terdapat kandungan darah atau protein di dalam urine.
Komplikasi Kista Ginjal
Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin muncul akibat kista ginjal, yaitu:
- Kista meletus. Jika kista ginjal meletus, kondisi ini bisa
menyebabkan rasa sakit yang cukup parah pada bagian punggung atau bagian
samping, yaitu antara tulang rusuk dan panggul.
- Kista terinfeksi. Jika kista ginjal mengalami infeksi, Anda bisa mengalami rasa sakit dan demam.
- Gangguan buang air kecil. Jika Anda mengalami sumbatan yang
disebabkan oleh kista ginjal, kesulitan buang air kecil bisa terjadi dan
dapat menyebabkan pembengkakan pada ginjal.
- Gagal ginjal. Ginjal berfungsi membersihkan material sampah
dari tubuh dan menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia di dalam tubuh.
Ketika mengalami gagal ginjal, berarti fungsi ginjal Anda sudah rusak.
Penyakit ginjal polikistik bisa menyebabkan kondisi ini.
- Hipertensi. Penyakit ginjal polikistik bisa meningkatkan
risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi karena ginjal
memiliki peranan penting dalam mengendalikan tekanan darah. Jika Anda
mengalami hipertensi, maka risiko terjadinya serangan jantung dan stroke
juga meningkat.
Jika Anda mengalami kista ginjal, disarankan untuk menghindari olahraga
yang melibatkan kontak fisik. Ginjal yang bengkak rentan mengalami
cedera, meski dalam kondisi normal hal ini jarang sekali terjadi. Anda
juga disarankan melakukan tes pencitraan, tes tekanan darah, dan tes
darah secara rutin untuk memonitor fungsi ginjal.